PortalMiliter | Minahasa,--Debat tak berujung salah satu personil TNI dengan beberapa warga di salah satu lokasi tambang Ratatotok, Minahasa Tenggara (Mitra) viral di media sosial. Sesuai postingan di Solidaritas Rakyat Tambang Ratatotok dan Sulut Viral, perdebatan dimulai saat personil berinisial Serma O ini mau mengusir warga dari lokasi. “Keluar, keluar,” ucapnya dengan nada tinggi.
Warga kemudian menanyakan identitas sang aparat. Bukannya menyebut nama, Serma O jawab kehadirannya atas perintah Danrem. Dengan nada tinggi ia menyebut bagian pengamanan di lokasi. Sayang dia tidak menunjukkan netralitas sebagai aparat .
“Kiaapa, torang perintah Danrem,” kata O. ”Ba apa di sini. Kita tanya ngana siapa,” ujarnya dalam dialek Manado sambil menunjuk salah satu warga.
Warga terus menanyakan nama dan identitasnya. Tapi dia tetap tak mau menyebut namanya. “Nda usah tanya kita pe nama,” ucapnya dengan ketus.
“Bapak bilang perintah Danrem, ba usir boleh, tapi sebut nama tidak mau,” sahut salah satu warga.
Warga menjawab atas dasar apa mau mengusir mereka dari lokasi. “Saya pengamanan di sini. Kalau ba ganggu kita usir, ucap Serma "O lagi.
Warga menjawab kehadiran mereka karena diberikan kuasa oleh pemilik tanah. “Jadi baku usir jo torang, torang juga diberikan kuasa dari tuan tanah,” jawab warga. “Kuasa dari mana,” kata Serma sambil berjalan.
Masyarakat berharap aparat bersikapa netral dan bisa memahami situasi. “Coba bapak pe tanah, kong orang bekeng begitu, bapak senang?” ucap warga lagi.
Sang aparat tidak memberikaan jawaban lagi. Warga kemudian bertanya-tanya benarkah kehadiraan personil ini atas perintah Danrem atau hanya bawa-bawa nama. Apalagi terinformasi sang Serma bertugas di Kodim Manado bukan di Kodim Minahasa.
“Jadi pertanyaan, kenapa ada anggota Kodim Manado di Mitra. Itu bukan wilayah pemantauan Kodim Manado,” ucap Deddy, warga Mitra.
Masyarakat menilai ulah oknum anggota TNI mengusir tidak beradab. “Pengusiran disertai intimidasi seolah masyarakat adalah musuh negara,” tulis Jefry Oding dalam postingannya di sosial media.
Menurut Jefry, perlu diselidiki apakah yang bersangkutan benar anggota TNI atau hanya mengatasnamakan TNI (Danrem) yang tidak ada hubungannya dengan wilayah penugasannya.
Video yang diunggah di media sosial terus sudah ditonton ribuan orang. Rata-rata menanyakann kehadiran dan netralitas aparat saat bertugas.
Wartawan:Maurits.L