PortalMiliter | Mitra – LSM Garda Timur Indonesia (GTI) dengan tegas menyatakan siap menerima tantangan terbuka dari pihak Majelis Penambang Rakyat Indonesia (MPRI) untuk melakukan debat publik terkait aktivitas pertambangan di wilayah Ratatotok dan sekitarnya.
GTI menegaskan bahwa langkah ini bukan sekadar adu argumen, tetapi bentuk transparansi publik untuk membuka fakta sebenarnya di lapangan — siapa yang benar-benar memperjuangkan kepentingan rakyat dan siapa yang menyalahgunakan nama lembaga untuk membungkus kepentingan pribadi dan membackup mafia tambang.
> “Kami tidak gentar dan siap berdiri di depan publik. LSM GTI hadir untuk membela kepentingan lingkungan dan masyarakat, bukan untuk mencari keuntungan dari tambang ilegal,” tegas Fikri Alkatiri, Ketua Umum LSM GTI.
GTI juga menyoroti maraknya pihak-pihak yang mengatasnamakan masyarakat atau lembaga rakyat namun justru menjadi tameng bagi mafia tambang dan bahkan menjadi oknum mafia tambang , yang merusak lingkungan dan mencoreng perjuangan aktivis sejati.
> “Kalau benar berjuang untuk rakyat, buktikan di forum terbuka. Jangan hanya berkoar di balik nama organisasi untuk melindungi kepentingan segelintir orang,” tambah Fikri.
LSM GTI menegaskan komitmennya untuk melawan segala bentuk praktik mafia tambang, termasuk mereka yang berlindung di balik label lembaga atau komunitas rakyat.
GTI menyerukan agar semua pihak menjaga integritas lembaga masyarakat dan tidak memperjualbelikan nama rakyat untuk keuntungan pribadi.
( Morten )
