PortalMiliter | Sukabumi,- Perumda BPR Sukabumi
Cabang Cicurug mencatat produk tabungan Sibarokah masih menjadi pilihan utama
masyarakat. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Cabang Cicurug, Dendi
Supiyandi.
Menurutnya, di cabang Cicurug tersedia beberapa jenis
produk tabungan, di antaranya Sibarokah, Siwajar, dan Tahara. Masing-masing
produk memiliki karakteristik dan kegunaan berbeda.
“Tabungan Tahara biasanya banyak digunakan menjelang Idul
Fitri. Jadi dibuka lagi setelah lebaran untuk persiapan kebutuhan masyarakat.
Sementara Siwajar itu ada jangka waktunya, tergantung kebutuhan nasabah. Nah,
kalau Sibarokah itu bersifat continue, terus berjalan, sehingga stabil,” ungkap
Dendi, Jumat (3/10/2025).
Dari ketiga produk tabungan tersebut, lanjutnya, Sibarokah paling banyak diminati karena sifatnya yang berkesinambungan. Berbeda dengan Tahara yang hanya ramai di momen tertentu, tabungan Sibarokah terus digunakan masyarakat sepanjang waktu.
Dalam kurun waktu 1–2 tahun terakhir, Dendi juga
menyebutkan terjadi peningkatan tren tabungan di wilayah Cicurug. Hal ini
menjadi indikator bahwa tingkat kepercayaan masyarakat terhadap BPR semakin
baik.
Selain tabungan, produk kredit juga mendapat perhatian besar. Saat ini, kredit yang paling banyak diserap adalah kredit konsumtif, terutama dari kalangan karyawan dengan penghasilan tetap.
“Untuk saat ini kita sedang mempromosikan kredit dengan sistem payroll di BPR. Kebanyakan memang dari karyawan tetap, karena dari sisi keamanan pembayaran lebih terjamin lewat gaji. Walaupun sebagian dari mereka juga punya usaha kecil di rumah,” Jelas Dendi.
“Sektor usaha tetap mendapat akses kredit, namun porsinya masih kalah dibandingkan kredit konsumtif. Hal ini dipengaruhi oleh faktor keamanan pembayaran yang lebih terjamin dari penghasilan tetap karyawan,”tuturnya.
“Cabang hanya berperan sebatas mengusulkan sesuai kebutuhan masyarakat, sementara keputusan dan pengembangan produk ditangani oleh kantor pusat,”jelasnya.
“Kalau dulu produk Tahara itu kan awalnya juga usulan dari cabang. Jadi memang mekanismenya begitu, kita mengajukan, lalu tim pusat yang menggodok,” ucapnya.
“Intinya menjaga kepercayaan. Itu yang utama. Pegawai juga
harus menjaga integritasnya,” pungkasnya. (adv)